Karya Tulis Ilmiah
Bahaya Seks Bebas di Lingkungan Pelajar
KARYA TULIS ILMIAH
DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA PELAJARAN
BAHASA INDONESIA KELAS XI SEMESTER GENAP
KARYA TULIS ILMIAH
DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA PELAJARAN
BAHASA INDONESIA KELAS XI SEMESTER GENAP
DISUSUN
OLEH :
1. Ade
Prisma XI IPA 3/02
2. Gunawan
Wibisono XI IPA 3/16
3. Hidjran
Fajar XI
IPA 3/17
4. Moch.
Ainur Rofiq XI IPA 3/24
5. M.
Mahdi Shahab XI IPA 3/25
Sekolah
Menengah Atas Negeri 3 Surabaya
DINAS
PENDIDIKAN KOTA SURABAYA
TAHUN PELAJARAN 2013-2014
TAHUN PELAJARAN 2013-2014
Kata Pengantar
Segala
puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
dan limpahan rahmatnyalah maka saya boleh menyelesaikan sebuah karya tulis
dengan tepat waktu.
Berikut
ini penulis mempersembahkan sebuah Karya ilmiah dengan judul “Bahaya seks bebas
di lingkungan pelajar”, yang mmenurut saya dapat memberikan manfaat yang besar
bagi kita untuk mempelajari Bahaya seks bebas. Melalui kata pengantar ini
penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon permakluman bila mana isi karya
ilmiah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang saya buat kurang tepat atau
menyinggu perasaan pembaca.
Dengan ini saya mempersembahkan karya ilmiah ini dengan penuh rasa terima kasih dan semoga allah SWT memberkahi karya ilmiah ini sehingga dapat memberikan manfaat.
Dengan ini saya mempersembahkan karya ilmiah ini dengan penuh rasa terima kasih dan semoga allah SWT memberkahi karya ilmiah ini sehingga dapat memberikan manfaat.
Surabaya, 3
Maret 2014
Tim Penulis
Daftar Isi
Kata pengantar......................................................................................... i
Daftar isi ................................................................................................. ii
Bab 1 Pendahuluan
1.1 Latar belakang ...................................................................... 1
1.2 Rumusan masalah ................................................................. 1
1.3 Tujuan .................................................................................. 1
Bab
II Landasan Teori
2.1 Pengertian seks
bebas ........................................................... 2
2.2 Pengertian pelajar ................................................................. 2
2.3 Ciri-ciri fisik dan
psikolog .................................................... 3
Bab
III Pembahasan
3.1 Maraknya seks bebas
di lingkungan pelajar ......................... 4
3.2 Faktor yang
mempengaruhi pelajar ...................................... 7
3.3 Dampak melakukan seks
bebas di lingkungan pelajar........... 9
3.4 Solusi .................................................................................... 11
Bab
IV Penutup
4.1 Kesimpulan ........................................................................... 14
4.2 Saran ..................................................................................... 14
Daftar pustaka......................................................................................... 15
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Salah
satu masalah sosial yang sudah mengglobal saat ini adalah masalah seks bebas
yang banyak terjadi pada kalangan pelajar. Banyak dari mereka yang masuk ke
lembah hitam tanpa mereka sadari. Adanya dorongan seksual yang mempunyai arti
kecenderungan biologis untuk mencari tanggapan seksual dan tanggapan yang
berbau seksual dari orang lain, biasanya dari lawan jenis muncul pada awal Pelajar
dan tetap bertahan kuat sepanjang hidup. Ada perbedaan pendapat tentang apakah
dorongan seks dibawa dari lahir atau dipelajari. Menurut beberapa sarjana yang
mempertanyakan apakah ada suatu dorongan seks bawaan, menegaskan bahwa impuls
kita untuk mencari pasangan seks dan menggunakan organ seks merupakan hasil
dari belajar sosial. Akan tetapi, karena bersifat universal dan terdapat pada
semua manusia, kebanyakan ahli mengganggap bahwa dorongan seks manusia adalah
warisan biologis. (Paul Horton, 1987:147). Namun demikian, banyak
dari mereka menyalahgunakan adanya dorongan seksual sehingga terjadi masalah
masalah, diantaranya seks bebas. Lantas, apa sebenarnya seks bebas itu.
1.2
Rumusan
Masalah
1.2.1
Mengapa saat ini seks bebas marak di
lingkungan pelajar ?
1.2.2
Apa saja faktor yang mempengaruhi
pelajar melakukan seks bebas ?
1.2.3
Apa saja dampak akibat melakukan seks
bebas pada lingkungan pelajar ?
1.2.4
Bagaimana cara mencegah agar tidak
terpengaruh dengan seks bebas ?
1.3
Tujuan
Penelitian
Penelitian
ini bertujuan untuk menjelaskan hal-hal sebagai berikut :
1.3.1
Mengetahui maraknya seks bebas di
lingkungan pelajar
1.3.2
Mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi pelajar melakukan seks bebas
1.3.3
Mengetahui dampak akibat dari melakukan
seks bebas pada masa pelajar
1.3.4
Mengetahui cara mencegah agar tidak
terpengaruh dengan seks bebas
BAB
II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian seks
bebas
Seks bebas adalah hubungan seksual yang dilakukan diluar
ikatan pernikahan, baik suka sama suka atau dalam dunia prostitusi. Seks bebas
bukan hanya dilakukan oleh kaum Pelajar. Seks bebas sangat tidak layak
dilakukan mengingat resiko yang sangat besar. Pada Pelajar biasanya akan
mengalami kehamilan diluar nikah yang memicu terjadinya aborsi. Ingat aborsi
itu sangatlah berbahaya dan beresiko kemandulan bahkan kematian. Selain itu
tentu saja para pelaku seks bebas sangat beresiko terinfeksi
virus HIV yang menyebabkan AIDS, ataupun penyakit menular seksual lainnya.
Berdasarkan penjabaran definisi di atas maka dapat disimpulkan pengertian seks
bebas adalah segala tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual terhadap
lawan jenis maupun sesama jenis yang dilakukan di luar hubungan pernikahan
mulai dari necking, petting sampai intercourse dan bertentangan dengan
norma-norma tingkah laku seksual dalam masyarakat yang tidak bisa diterima
secara umum.
2.2 Pengertian pelajar
"Belajar
merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan respon. Seseorang
dianggap telah belajar sesuatu jika dia dapat menunjukkan perubahan
perilakunya. Menurut teori ini dalam belajar yang penting adalah input yang
berupa stimulus dan output yang berupa respon."
Definisi
lain tentang Pengertian Belajar adalah perubahan yang relatif
permanen dalam perilaku atau potensi perilaku sebagai hasil dari pengalaman
atau latihan yang diperkuat.
Belajar
adalah suatu aktivitas yang di dalamnya terdapat sebuah proses dari tidak tahu
menjadi tahu, tidak mengerti menjadi mengerti, tidak bisa menjadi bisa untuk
mencapai hasil yang optimal.
2.3
Ciri-ciri fisik dan psikolog
Bila merujuk pada psikologi perkembangan akan kita
temukan pembagian tahap perkembangan psikologis kita menjadi tiga tahap:
sembilan tahun pertama, sembilan tahun kedua dan sembilan tahun ketiga.
Sembilan tahun pertama dalam kehidupan kita dapat disebut sebagai masa
kanak-kanak. Pada masa ini kita hamper sepenuhnya bergantung pada perhatian dan
bimbingan orang lain, utamanya orangtua kita. Dari persoalan mandi, makan, apa
yg kita pakai, pilihan sekolah, dan teman hamper semuanya di pengaruhi oleh
keputusan dan kebijakan orangtua kita. Masa kanak-kanak ditandai dengan
perkembangan dan pertumbuhan fisik yg sangat cepat: mulai dari belajar telungkup,
merangkak, berjalan, berbicara, dan berpikir. Usia Pelajar berada pada
perkembangan psikologis kedua dan sembilan tahun kedua setelah kita melewati
masa kanak-kanak. Pada masa ini kita mulai diajari tantang kemandirian dan
bagaimana membuat keputusan untuk diri kita sendiri.
Pada tingkat usia ini system peredarn darah,
pencernaan dan pernapasan sudah berfungsi secara lengkap meskipun pertumbuhan
masih terus berlanjut. Parui-paru kita sudah hampir berkembang secara lengkap
dan tingkat respirasi orang dewasa
Tekanan darah meningkat menjadi sedikit lebih rendah
dari pada tekanan orang dewasa. Otak dan urat syaraf tulang belakang ( spinal
cord ) menjadi orang dewasa pada usia 10 tahun, tetapi perkembangan sel-sel yg
berkaitan dengan perkembangan mental belum sempurna dan terus berlanjut selama
beberapa tahun kemudian. Pada usia 10 thun, mata kita telah mencapai ukuran
dewasa dan fungsinya sudah berkembang secara maksimal
Masa Pelajar adalah saat ketika kita tidak lagi
menjadi kanak-kanak, tetapi belum memasuki usia dewasa.
Ketergugahan
dan keingintahuan itulah yg merupakan titik yg akan menjembatani antara masa
kanak-kanak dan masa Pelajar. Tetapi bahkan masa kanak-kanak kita yg
diaktualisasikan secara lengkap pun belum dpat mempersiapkan diri kita secara
baik untuk menghadapi masa Pelajar. Tahap krhidupan baru Ini memiliki
nilai-nilai yg sama sekali unik, demikian juga dengan kewajiban-kewajiban dan
kebajikan-kebajikannya. Masa Pelajar menuntut sebuah kehidupan baru yg lebih
agresif dimana apa yg telah kita pelajari pada masa kanak-kanak hanya memeliki
sedikit peran dan pengaruh.
BAB
III
PEMBAHASAN
3.1 Maraknya seks bebas
di lingkungan pelajar
Pelajar dengan segala perubahan dan fakta-fakta Pelajar
lainnya memang selalu menarik untuk dibahas. Masa Pelajar adalah masa yang
paling berseri, karena di masa Pelajar terjadi proses pencarian jati diri. Ini
bertentangan dengan persepsi umum yang mengatakan bahwa Pelajar merupakan
kelompok yang biasanya tidak berada dengan kelompok manusia yang lain, ada yang
berpendapat bahwa Pelajar adalah kelompok orang-orang yang sering
menyusahkan orang tua. Karena sebenarnya Pelajar merupakan kelompok manusia
yang penuh dengan potensi berdasarakan catatan sejarah Pelajar Indonesia yang
penuh vitalitas, semangat.
Kita juga tidak boleh lupa bahwa masa Pelajar adalah masa yang penuh gejolak, masa yang penuh dengan berbagai pengenalan dan petualangan akan hal-hal yang baru sebagai bekal untuk mengisi kehidupan mereka kelak. Di saat Pelajarlah proses menjadi manusia dewasa berlangsung. Pengalaman manis, pahit, sedih, gembira, lucu bahkan menyakitkan mungkin akan dialami dalam rangka mencari jati diri. Sayangnya, banyak diantara mereka yang tidak sadar bahwa beberapa pengalaman yang tampaknya menyenangkan justru dapat menjerumuskan.Dalam kehidupan para Pelajar sering kali diselingi hal-hal yang negatif dalam rangka penyesuaian dengan lingkungan sekitar baik lingkungan dengan teman temannya di sekolah maupun lingkungan pada saat dia di rumah. Rasa ingin tahu dari para Pelajar kadang-kadang kurang disertai pertimbangan rasional akan akibat lanjut dari suatu perbuatan. Dan disanalah para Pelajar banyak yang terjebak dalam beberapa perilaku menyimpang yang lazim disebut dengan kenakalan Pelajar.
Kita juga tidak boleh lupa bahwa masa Pelajar adalah masa yang penuh gejolak, masa yang penuh dengan berbagai pengenalan dan petualangan akan hal-hal yang baru sebagai bekal untuk mengisi kehidupan mereka kelak. Di saat Pelajarlah proses menjadi manusia dewasa berlangsung. Pengalaman manis, pahit, sedih, gembira, lucu bahkan menyakitkan mungkin akan dialami dalam rangka mencari jati diri. Sayangnya, banyak diantara mereka yang tidak sadar bahwa beberapa pengalaman yang tampaknya menyenangkan justru dapat menjerumuskan.Dalam kehidupan para Pelajar sering kali diselingi hal-hal yang negatif dalam rangka penyesuaian dengan lingkungan sekitar baik lingkungan dengan teman temannya di sekolah maupun lingkungan pada saat dia di rumah. Rasa ingin tahu dari para Pelajar kadang-kadang kurang disertai pertimbangan rasional akan akibat lanjut dari suatu perbuatan. Dan disanalah para Pelajar banyak yang terjebak dalam beberapa perilaku menyimpang yang lazim disebut dengan kenakalan Pelajar.
Kenakalan Pelajar dalam studi masalah sosial
dapat dikategorikan ke dalam perilaku menyimpang. Dalam perspektif
perilaku menyimpang masalah sosial terjadi karena terdapat penyimpangan
perilaku dari berbagai aturan-aturan sosial ataupun dari nilai dan norma sosial
yang berlaku.
Perilaku menyimpang dikalangan Pelajar atau yang
biasa desebut dengan kenakalan Pelajar bentuknya bermacam-macam seperti
perkelahian secara perorangan atau kelompok, tawuran pelajar, mabuk-mabukan,
pemerasan, pencurian, perampokan, penganiayaan, penyalahgunaan narkoba, dan
seks bebas pranikah. Bentuk-bentuk kenakalan yang demikian biasa disebut juga
dengan pergaulan bebas.
Seperti dikutip dari harian Republika yang memuat
hasil survei Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) yang dilakukan
pada 2003 di lima kota, di antaranya Surabaya, Bandung, Jakarta, dan Yogyakarta
menyatakan bahwa sebanyak 85 persen Pelajar berusia 13-15 tahun mengaku telah
berhubungan seks dengan pacar mereka. Ironisnya, hubungan seks itu dilakukan di
rumah sendiri, rumah tempat mereka berlindung dan sebagian besar mereka
menggunakan alat kontrasepsi yang dijual bebas, sebanyak 12 persen menggunakan
metode coitus interuptus (mengeluarkan sperma di luar organ
intim wanita).
Meningkatnya jumlah kasus seks bebas menyebabkan
makin tingginya jumlah kehamilan yang tidak diinginkan (KTD). Kehamilan yang
tidak diinginkan (KTD) pada Pelajar menunjukkan kecenderungan meningkat antara
150.000 hingga 200.000 kasus setiap tahun. Bahkan beberapa survei yang
dilakukan pada sembilan kota besar di Indonesia menunjukkan, KTD mencapai
37.000 kasus, 27 persen di antaranya terjadidalam lingkungan pranikah dan 12,5
persen adalah pelajar
Tingginya angka kehamilan yang tidak diinginkan
(KTD), apalagi bagi kehamilan pranikah di kalangan Pelajar erat kaitannya
dengan meningkatnya jumlah aborsi saat ini. Kasus aborsi Pelajar di Indonesia
ternyata sangat mencengangkan. Angkanya melaju sangat cepat bahkan melebihi
jumlah aborsi di negara negara maju sekalipun. Jumlah kasus aborsi di Indonesia
setiap tahun mencapai 2,3 juta, 30 persen di antaranya dilakukan oleh para Pelajar.Selain
itu peran dari perkembangan teknologi yang memberikan efek positif dan negatif
tidak dapat dipungkiri bahwa setiap individu dari kita merasa senang dengan
kehadiran produk atau layanan yang lebih canggih dan praktis. Tidak terkecuali
teknologi internet yang telah merobohkan batas dunia dan media televisi yang
menyajikan hiburan, informasi serta berita aktual. Di era kehidupan dengan
sistem komunikasi global, dengan kemudahan mengakses informasi baik melalui
media cetak, TV, internet, komik, media ponsel, dan DVD bajakan yang
berkeliaran di masyarakat, tentunya memberikan manfaat yang besar bagi
kehidupan kita, namun perkembangan iptek yang sangat baik dan penting bagi
perkembangan ilmu pengetehuan dan informasi para Pelajar, namun saat ini Pelajar
justru salah mempergunakan kecanggihan teknologi tersebut, dan mereka
menyelewengkan fungsi teknologi yang sebenarnya. Bahkan tayangan televisi,
media-media berbau porno( bahkan VCD dan DVD porno yang begitu mudah diperoleh
hanya dengan Rp 5.000), semakin mendekatkan para Pelajar itu melakukan hubungan
seks di luar nikah.
3.2 Faktor yang mempengaruhi pelajar
Faktor utama yang menjadi penyebab dan awal mula
seorang pelajar terjerumus kedalam pergaulan bebas :
-
Faktor agama dan
faktor iman, faktor ini adalah hal yang berasal dari dalam diri kita sendiri.
-
Faktor
lingkungan seperti orang tua, teman dan tetangga. Didalam faktor ini tidak
sedikit anak pelajar yang terumus kedalam pergaulan bebas dikarenakan ada
masalah didalam keluarga atau yang sering disebut dengan broken home.
-
Faktor pengetahuan
yang minim ditambah rasa ingin tahu yang tinggi. Kurangnya pengetahuan akan
dampak dan akibat akan hal yang kita lakukan dapat memudahkan kita terjerumus
kedalam hal-hal yang negative.
-
Faktor perubahan
zaman, faktor ini juga adalah hal yang cukup kuat menjadi penyebab pergaulan
bebas dikalangan pelajar. Karena dizaman sekarang ini banyak media yang mudah
diakses oleh semua umur yang menyediakan tayangan-tayangan yang seharusnya
hanya ditayangkan khusus orang dewasa.
Fakta tentang penyebab pergaulan bebas :
Seiring dengan semakin cepatnya arus globalisasi,
banyak budaya barat yang tidak sesuai dengan budaya timur masuk ke Indonesia.
Budaya timur yang awalnya pacaran pada usia pelajar dianggap tabu oleh
masyarakat, kini akibat kuatnya pengaruh globalisasi menyebabkan pacaran
sebagai hal yang sudah biasa.
Pengaruh teman atau kelompuk sepermainan sudah tidak
dapat kita pungkiri bahwa sekarang ini teman adalah tempat menampung segala
keluh kesah kita. Namun, apabila kita salah mencari teman mereka kan menghibur
kita dengan mencarikan solusi yang tidak baik seperti halnya merokok, clubbing,
atau menggunakan obat-obatan terlarang.
Pengaruh media massa. Sekarang, untuk mendapatkan
suatu video, gambar, atau cerita-cerita tentang seks dan pornografi lainnya sangat
mudah. Tinggal cari di internet dengan mengunjungi situs-situs khusus orang
dewasa. Hal ini menyebabkan semakin meningkatnya angka perilaku seks bebas
dikalangan pelajar.
Iman yang lemah serta pamahaman religi yang kurang
sangat mudah untuk digoyahkan agar berbuat yang tidak baik dan tidak lagi
memahami akibat dari pergaulan bebas, baik akibat dunia maupun akhiratnya
kelak.
Pandangan orang tua bahwa anak-anak tumbuh menjadi pelajar,
mereka belum paham dengan sex education dan menganggap bahwa membicarakan
mengenai seks adalah hal yang tabu adalah suatu kesalahan. Dengan tidak
memberikan pendidikan yang memadai dirumah dan membiarkan anak-anak mereka
menyebabkan ketidak fahaman. Para pelajar merasa tidak bertanggung jawab dengan
seks atau kesehatan anatomi reproduksinya.
Faktor penyebab seks bebas yang dialami pelajar dapat dikategorikan menjadi
2 faktor, yaitu faktor internal dan eksternal:
1. Faktor Internal
Faktor internal atau lebih lazimnya dari dalam diri
seseorang pelajar itu. Keinginan untuk dimengerti lebih dari orang lain bisa
menjadi penyebab pelajar melakukan tindakan penyimpangan, sikap yang terlalu
merendahkan diri sendiri atau selalu meninggikan diri sendiri, jikalau terlalu
merendahkan diri sendiri orang pelajar lebih mencari jalan pintas untuk
menyelesaikan sesuatu dia beranggapan jika saya tidak begini saya bisa dianggap
orang lain tidak gaul, tidak mengikuti perkembangan zaman.
-
Uang
Di zaman sekarang ini uang adalah segala-galanya, tolok ukur seseorang ada pada uang, kehormatan, harga diri semua diukur dengan uang. Makanya orang-orang yang kebutuhannya tidak terpenuhi mencari penghasilan tambahan dengan cara seperti itu, dengan iming-iming uang semua menjadi tidak berarti. Apa yang harampun dihalalkan.
Di zaman sekarang ini uang adalah segala-galanya, tolok ukur seseorang ada pada uang, kehormatan, harga diri semua diukur dengan uang. Makanya orang-orang yang kebutuhannya tidak terpenuhi mencari penghasilan tambahan dengan cara seperti itu, dengan iming-iming uang semua menjadi tidak berarti. Apa yang harampun dihalalkan.
-
Iman yang lemah
Seseorang yang tidak punya iman dihatinya sudah pasti dia tidak tahan dengan godaan duniawi yang memang berat, sekecil apapun godaan itu apalagi godaan berat.
Seseorang yang tidak punya iman dihatinya sudah pasti dia tidak tahan dengan godaan duniawi yang memang berat, sekecil apapun godaan itu apalagi godaan berat.
-
Ketagihan
Sex sama seperti orang makan, kebutuhan mutlak setiap orang. Tetapi kalau dia tidak dikelola dengan benar akibatnya bisa gawat. Sekali saja mencoba pasti akan mau lagi, dan mau lagi, sama seperti kecanduan.
Sex sama seperti orang makan, kebutuhan mutlak setiap orang. Tetapi kalau dia tidak dikelola dengan benar akibatnya bisa gawat. Sekali saja mencoba pasti akan mau lagi, dan mau lagi, sama seperti kecanduan.
2. Faktor Eksternal
Faktor Eksternal / faktor dari luar pribadi seseorang pelajar.
Faktor paling terbesar memberi terjadinya prilaku menyimpang seseorang pelajar
yaitu lingkungan dan sahabat. Seseorang sahabat yang sering berkumpul bersama
dalam satu geng, otomatis dia akan tertular oleh sikap dan sifat kawannya
tersebut. Kasih sayang dan perhatian orang tua tidak sepenuhnya tercurahkan,
membuat seorang anak tidak betah berada di dalam rumah tersebut, mereka lebih
senang untuk berada di luar bersama kawan-kawannya. Apalagi keluarga yang
kurang harmonis dan kurangnya komunikasi dengan orang tua dapat menyebabkan
seorang anak melakukan penyimpangan sosial serta seks bebas yang melanggar
nilai-nilai dan norma sosial. Apabila ayah dan ibu mereka yang memiliki
kesibukan di luar rumah akan membuat anak-anak pelajar semakin menjadi-jadi,
sehingga mereka merasa tidak diperdulikan lagi.
Selain faktor internal dan eksternal di atas, ada juga
faktor lain yang secara umum dapat menyebabkan terjadinya seks bebas. Jelas
tidak ada faktor tunggal tetapi jelas bahwa penyebabnya bukan kondom.
-
Faktor pertama: pergaulan
Kita tahu pergaulan punya pengaruh besar terhadap
perilaku kita. Maka jika seseorang mempunyai lingkungan pergaulan dari kalangan
teman-teman yang suka melakukan seks bebas, maka dia juga bisa terpengaruh dan
akhirnya ikut melakukan seks bebas.
-
Faktor kedua: pengaruh materi pornografi (film, video, internet dsb)
Jika seseorang berulang kali mengakses materi
pornografi, maka ini bisa mendorong terjadinya perilaku seks bebas.
-
Faktor ketiga: pengaruh obat/narkoba dan alkohol
Seseorang yang bebas dari pengaruh narkoba dan alkohol
bisa berfikir jernih dan ini mencegah dia melakukan perilaku berisiko. Dalam
keadaan dipengaruhi oleh narkoba dan alkohol, maka pemikiran jernih bisa
menurun dan ini bisa mendorong terjadinya perilaku seks bebas.
-
Faktor keempat:
kualitas hubungan suami-isteri (buat yang sudah menikah).
Jika ada masalah dalam hubungan suami-isteri, maka ini
bisa mendorong yang bersangkutan melakukan hubungan seks bebas.
-
Faktor kelima: Lingkungan/teman
Sekuat apapun kita mempertahankan diri kalau lingkungan dan
orang-orang terdekat kita tidak mendukung kita, bukan tidak mungkin kita yang
akhirnya terikut dengan mereka. Contohnya seorang pecandu narkoba awalnya cuma
ikut-ikutan dengan teman-temannya dan sekedar iseng, begitu juga dengan sex bebas.
Jadi kombinasi dari sejumlah faktor diataslah yang
merupakan penyebab seks bebas dan bukan kondom. Jadi untuk mereka yang
khawatir bahwa kondom akan mendorong seks bebas, marilah merenungkan
kembali hal ini dengan jernih dan bijaksana. Adalah sangat kecil kemungkinannya
bahwa hanya gara-gara tahu tentang kondom atau menerima pembagian kondom gratis
maka seseorang mendadak lalu jadi berani jajan seks atau melakukan hubungan
seks berisiko.
3.3
Dampak melakukan seks bebas di lingkungan pelajar
Ada dua dampak yang ditimbulkan dari perilaku seks di
kalangan pelajar yaitu kehamilan dan penyakit menular seksual. Seperti
kita ketahui bahwa banyak dampak buruk dari seks bebas dan cenderung bersifat
negatif seperti halnya, kumpul kebo, seks bebas dapat berakibat fatal bagi
kesehatan kita. Tidak kurang dari belasan ribu pelajar yang sudah terjerumus
dalam seks bebas. Para pelajar seks bebas cenderung akibat kurang
ekonomi.
Seks bebas dapat terjadi karena pengaruh dari
lingkungan luar dan salah pilihnya seseorang terhadap lingkungan tempatnya
bergaul. Saat-saat ini di kota besar sering terjadi razia di tempat-tempat
hiburan malam seperti diskotik dan tempat berkumpul para pelajar lainnya dan
yang paling sering tertangkap adalah anak-anak pelajar. Seks bebas sangat
berdampak buruk bagi para pelajar, dampak dari seks bebas adalah hamil di luar
nikah, aborsi, dapat mencorengkan nama baik orang tua, diri sendiri, guru serta
nama baik sekolah. Padahal seks bebas bukanlah segalanya, dimana mereka hanya
mendapat kenikmatan semata, sedang mereka tidak memikirkan akibat yang harus
mereka tanggung seumur hidup. Hal ini jelas sangat berbahaya bagi pelajar yang
terjerumus di dalam seks bebas. Bayangkan saja jika seluruh pelajar ada di
Indonesia terjerumus dalam seks bebas, apa jadinya nasib bangsa kita ini jika pelajar
yang ada tidak memiliki kemampuan berfikir dan fisik yang baik, tentunya
pembangunan tidak akan berjalan dengan sebagaimana mestinya.
Berikut beberapa bahaya
utama akibat seks bebas pada pelajar :
a) Menciptakan kenangan
buruk. Apabila seseorang terbukti telah melakukan seks pranikah atau seks bebas
maka secara moral pelaku dihantui rasa bersalah yang berlarut-larut. Keluarga
besar pelaku pun turut menanggung malu sehingga menjadi beban mental yang berat.
b) Mengakibatkan kehamilan.
Hubungan seks satu kali saja bisa mengakibatkan kehamilan bila dilakukan pada
masa subur. kehamilan yang terjadi akibat seks bebas menjadi beban mental yang
luar biasa. Kehamilan yang dianggap “Kecelakaan” ini mengakibatkan kesusahan
dan malapetaka bagi pelaku bahkan keturunannya.
c) Menggugurkan Kandungan
(aborsi) dan pembunuhan bayi. Aborsi merupakan tindakan medis yang ilegal dan
melanggar hukum. Aborsi mengakibatkan kemandulan bahkan Kanker Rahim.
Menggugurkan kandungan dengan cara aborsi tidak aman, karena dapat
mengakibatkan kematian.
d) Penyebaran Penyakit.
Penyakit kelamin akan menular melalui pasangan dan bahkan keturunannya.
Penyebarannya melalui seks bebas dengan bergonta-ganti pasangan. Hubungan seks
satu kali saja dapat menularkan penyakit bila dilakukan dengan orang yang
tertular salah satu penyakit kelamin. Salah satu virus yang bisa ditularkan
melalui hubungan seks adalah virus HIV.
e) Timbul rasa
ketagihan.
f) kehamilan terjadi jika
terjadi pertemuan sel telur pihak wanita dan spermatozoa pihak pria. Dan hal
itu biasanya didahului oleh hubungan seks. Kehamilan pada remaja sering
disebabkan ketidaktahuan dan tidak sadarnya remaja terhadap proses kehamilan.
Bahaya kehamilan pada remaja:
- Hancurnya masa depan remaja tersebut.
- Remaja wanita yang terlanjur hamil akan mengalami
kesulitan selama kehamilan karena jiwa dan fisiknya belum siap.
- Pasangan pengantin remaja, sebagian besar diakhiri
oleh perceraian (umumnya karena terpaksa kawin karena nafsu, bukan karena
cinta).
- Pasangan pengantin remaja sering menjadi cemoohan
lingkungan sekitarnya.
- Remaja wanita yang berusaha menggugurkan kandungan
pada tenaga non medis (dukun, tenaga tradisional) sering mengalami kematian
strategis.
- Pengguguran kandungan oleh tenaga medis dilarang
oleh undang-undang, kecuali indikasi medis (misalnya si ibu sakit jantung
berat, sehingga kalau ia meneruskan kehamilan dapat timbul kematian). Baik yang
meminta, pelakunya maupun yang mengantar dapat dihukum.
3.4
Solusi
Seperti yang telah kita bahas di atas bahwa
sesungguhnya memang kurang kesadaran baik dari remaja itu sendiri maupun orang
tua. Hendaklah orang tua memperhatikan anak-anaknya tetapi orang tua jangan
terlalu mamanjakan anak mereka, karena bisa mengakibatkan dampak buruk baginya
karena dia sudah terbiasa dengan hal-hal yang enak-enak. Tetapi orang tua juga
harus memperhatikan anak-anaknya dengan mengarahkan ke hal-hal yang positif
dengan cara mendukung bakat yang dimiliki oleh anak tersebut, agar dapat
berguna dan berkembang. Tetapi seorang anak juga jangan terlalu egois dalam
memaksakan kehendak.
Bagi para lembaga sosial harus bisa merangkul para
remaja untuk masuk dalam suatu organisasi dengan mengikuti berbagai kegiatan,
dengan begitu seorang remaja akan terarah pikirannya dengan baik. Mendukung
segala bakat-bakat anak remaja agar mereka tidak melakukan hal-hal yang
menyimpang. Tidak terlalu memaksakan seorang dalam berbagai tindakan karena
akan membuat tempramen seorang anak suka emosional. Didiklah anak-anak dengan
cara yang lambat agar mereka tidak selalu membangkan segala suruhan atau
perintah para orang tua.
1) Pencegahan Menurut Agama
a. Memisahkan tempat tidur
anak.
b. Meminta izin ketika
memasuki kamar tidur orang tua.
c. Mengajarkan adab
memandang lawan jenis.
d. Larangan menyebarkan
rahasia suami-istri.
2) Pencegahan Seks Bebas dalam Keluarga
Faktor keluarga sangat menentukan dalam masalah
pendidikan seks sehingga prilaku seks bebas dapat dihindari. Waktu pemberian
materi pendidikan seks dimulai pada saat anak sadar mulai seks. Bahkan bila
seorang bayi mulai dapat diberikan pendidikan seks, agar ia mulai dapat
memberikan mana cirri-laki-laki dan mana ciri perempuan. Bisa juga diberikan
saat anak mulai bertanya-tanya pada orang tuanya tentang bagaimana bayi lahir.
Peran orang tua sangat penting untuk memberikan pendidikan seks pada usia dini.
a. Keluarga harus mengerti
tentang permasalahan seks, sebelum menjelaskan kepada anak-anak mereka.
b. Seorang ayah mengarahkan
anak laki-laki, dan seorang ibu mengarahkan anak perempuan dalam menjelaskan
masalah seks.
c. Jangan menjelaskan
masalah seks kepada anak laki-laki dan perempuan di ruang yang sama.
d. Hindari hal-hal yang
berbau porno saat menjelaskan masalah seks, gunakan kata-kata yang sopan.
e. Meyakinkan kepada
anak-anak bahnwa teman-teman mereka adalah teman yang baik.
f. Memberikan perhatian
kemampuan anak di bidang olahraga dan menyibukkan mereka dengan berbagai
aktivitas.
g. Tanamkan etika
memelihara diri dari perbuatan-perbuatan maksiat karena itu merupakan sesuata
yang paling berharga.
h. Membangun sikap saling
percaya antara orang tua dan anak.
Digunakan upaya pencegahan atau penangkalan perilaku
menyimpang dan upaya kuratif yaitu pengobatan dan penyembuhan. Agar perilaku
seks bebas pada remaja dapat ditekan seminim mungkin, perlu dilakukan
pencegahan yang baik dari lingkup keluarga, pemerintah dan masyarakat. Adanya
komunikasi yang efektif di dalam keluarga antara orang tua dan anak mengenai
pemahaman nilai-nilai moral dan etika sekaligus memberikan pengertian mangenai
pendidikan seks kepada anak-anaknya sesuai dengan tingkat umurnya.
BAB IV
PENUTUP
4.
1 Kesimpulan
Masa remaja adalah masa peralihan dimana
seseorang berpindah darikanak-kanak menjadi dewasa, dalam masa ini berbagai perubahan
jasmaniah,rohaniah, dan sosial terjadi dengan jelas.
Perubahan itu biasanya disertai
oleh bernacam macam perubahan tersebut ditambah lagi dengan
tidak dimengertinya orang tua, guru dan masyarakat tentang ciri
pertumbuhan remaja itusendiri dan oleh sebab itu timbul berbagai problema
remaja dan bila problema itutidak terselesaikan maka akan muncul kenakalan
remaja. Oleh sebab itu sangatdibutuhkan perhatian orang tua dan masyarakat
dalam menghadapi problemaremaja agar tidak menjurus pada kenakalan remaja dan
perilaku-perilaku yangmenyimpang seperti halnya perilaku sex bebas.
4.
2 Saran
Dalam karya ilmiah ini, diharapkan pembaca tidak
puas sehingga pembacamasih terus menggali atau mencari referensi dari
sumber-sumber lain.
Dalam penulisan karya ilmiah ini terdapat banyak kekurangan, harap dimaklumi karena penyusun masih dalam tahap belajar.Kritik dan
saran akan kami terima,dermi perbaikan kualitas dari karyailmiah saya ini.
DAFTAR PUSTAKA
http://smkn1magetan.sch.magetankab.go.id/pergaulan-bebas-dikalangan-remaja-penyebab-dan-dampaknya/#/
[BIG PROMO] Dapatkan Bonus Promo SPECIAL Khusus Sampai Akhir Bulan Maret 2017 Menanti Anda Hanya Di ( >> www.bavetline88.com << )
BalasHapusCaranya Wajib Registrasi Diri Anda Dan Pasang Taruhanmu Pada Partai Yang Tersedia Di Website ( >> www.bavetline88.com << )
Pasang Rp 150.000 Cukup Bayar Rp. 80.000 Bilang "Bavet88GH" Di CS Kami Serta Bonus Riferal Seumur Hidup Hanya Di ( >> www.bavetline88.com << )
( Tidak Usah Cemas Ataupun Takut Berapapun Anda Menang, Pasti Akan Kami Bayar 100% Tanpa Ada Potongan !!!! )
~ Bonus Sportsbook ~
1. Bonus 20% untuk member baru Sbobet, Ibcbet dan Asia77.
2. Bonus minimal deposit awal hingga Rp 300.000,-.
3. Bonus Maximal yang diberikan perhari mencapai hingga Rp.1.000.000.
4. Bonus kemenangan 5% untuk produk Sbobet, Ibcbet, Asia77.
5. Promo rollingan sebesar 0.5% dan 0.7%.
6. Promo cashback hingga 5%.
~ Bonus Casino Online ~
1. Dapatkan Bonus 10% untuk member baru 338A, 1S Casino, Asia8bet.
2. Bonus minimal deposit awal hingga Rp 300.000,-.
3. Bonus Maximal yang diberikan per hari mencapai hingga Rp.1.000.000,-.
4. Bonus kemenangan 2.5% dari Deposit.
5. Bonus Cashback hingga 5% diberikan kepada member yang mengalami kekalahan diatas Rp.1.000.000,-.
6. Bonus Cashback hingga 10% diberikan kepada member yang mengalami kekalahan diatas Rp.10.000.000,-.
7. Bonus Rollingan hingga 1% untuk semua permainan Casino.
~ Bonus Tangkas ~
1. Bonus Deposit awal hingga 20% Khusus Produk Bola Tangkas dan Tangkasnet.
~ Bonus Asia Poker 77 ~
1.Dapatkan komisi Rollingan Hingga 2% yang sudah di set kedalam ID Asia Poker 77 milik anda.
~ ( BONUS REFERENSI ) ~
1. Bila Anda Mengajak Dan Mengenalkan Bavetline Kepada Teman Anda Maka Anda Mendapatkan Bonus Rollingan Hingga 0.5% (All SportsBook).
2. Bila Anda Mengajak Dan Mengenalkan Bavetline Kepada Teman Anda Maka Anda Mendapatkan Bonus Rollingan 0.4% (All Casino).
( Note : Syarat Dan Ketentuan Berlaku )
Ayo Segera Bergabung Menjadi Salah Satu Bagian Dari Kami Dapatkan Bonus Promo SPECIAL Berlimpah Menanti Anda hanya di ( >> www.bavetline88.com << )